Selasa, 30 Juni 2009

PENYEMBAHAN YANG MENYENANGKAN HATI ALLAH

Kasihilah Tuhan, Allah, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akalbudimu dan dengan segenap kekuatanmu. (Markus 12:30)
Tuhan menghendaki keseluruhan diri Anda.
Ia meminta segenap hati Anda, segenap jiwa Anda, segenap akal budi anda, dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatan Anda. Ia menginginkan kesetiaan Anda sepenuhnya, bukan potongan-potongan kecil hidup Anda. Jenis penyembahan yang menyenangkan Tuhan memiliki empat cirri:
Tuhan senang ketika penyembahan Anda akurat. Penyembahan harus berdasarkan kebenaran kitab suci, bukan pendapat-pendapat Anda tentang Tuhan. Yesus berkata kepada perempuan samaria tersebut, “...penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam Roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki demikian.” Menyembah dalam kebenaran berarti menyembah Tuhan sebagaimana yang sesungguhnya diungkapkan dalam Alkitab.
Tuhan senang ketika penyembahan Anda otentik. Penyembahan adalah roh Anda merespon Roh Tuhan. Ketika Yesus berkata, “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,” Ia memaksudkan bahwa penyembahan harus murni dan dari hati. Pujian tanpa hati bukan pujian! Itu tidak berharga, sebuah penghinaan kepada Tuhan.
Tuhan senang ketika penyembahan penuh perhatian. Perintah Yesus untuk “mengasihi Tuhan dengan segenap akal budimu” diulang empat kali dalam perjanjian baru. Tuhan tidak senang dengan nyanyian Himne yang tanpa berpikir, doa klise yang mekanis, atau seruan “puji Tuhan” yang asal-asalan, karena Anda tidak dapat memikirkan hal lain untuk dikatakan saat itu. Jika penyembahan tanpa akal budi, ia tidak bermakna.
Tuhan senang ketika penyembahan Anda praktis. Alkitab berkata, “…..mempersembahkan tubuhmu sebagai penyembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Mengapa Tuhan menghendaki tubuh Anda? Mengapa Ia tidak berkata “persembahkan rohmu?” karena tanpa tubuh Anda tidak dapat melakukan apa di bumi ini. Tuhan menginginkan Anda menjadi persembahan yang hidup. Ia ingin anda hidup bagi-Nya!
Tuhan senang dengan persembahan penyembahan yang berbeda-beda: ucapan syukur, pujian, kerendahan hati, pertobatan, persembahan uang, doa, pelayanan kepada orang lain dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Yang harus diubah untuk penyembahan adalah pemutusan pada diri sendiri. Anda tidak bisa meninggikan Tuhan dan dirimu sendiri pada saat yang bersamaan. Inti masalahnya adalah adalah hati.

Tidak ada komentar: