Selasa, 30 Juni 2009

AKIBAT DARI KETIDAK TAATAN

Bilangan 12:1-16
Shalom anak kerajaan!
Harun dan Miryam yang sebelumnya menjadi pendamping setia Musa didalam menjalankan tugasnya, tiba-tiba mengusik kehidupan pribadi Musa menyerangnya. Harun sebagai imam besar, merupakan tokoh terkemuka di Israel, namun dia tidak memenuhi persyaratan untuk menjadi pemimpin. Sejauh yang bisa kita ketahui, harun juga tidak memiliki karunia bernubuat. Pernikahan musa dengan seorang wanita kusy tidaklah salah dari segi hukum atau moral. Akan tetapi Miryam dan Harun menyebarkan hasutan dan kemudian menentang hak mutlak Musa untuk berbicara atas nama Allah kepada bangsa itu…. Mengatai Musa (ayat 1), dalam bahasa Aslinya, sejak awal sudah dijelaskan bahwa Miryamlah yang merupakan pencetus pemberontakan ini. Oleh sebab itu namanya ditempatkan didepan nama Harun dan kata kerjanya memiliki bentuk orang ketiga tunggal perempuan. Yang memberikan kesan bahwa Miryamlah yang merupakan pencetus pemberontakan ini. oleh sebab itu Miryamlah yang dihukum (ayat 10). Memang, Miryam mamiliki bakat-bakat tertentu dia disebut seorang nabiah (kel. 15:20), serta dihubungkan dengan Musa dan Harun (Mikha 6:4). Keluhan Miryam dan harun merupakan selubung dari rasa iri hati mereka terhadap kekuasaan Musa (ayat 2). Apapun bakat-bakat dan fungsi yang pernah dimiliki oleh Miryam dan Harun, namun Musa bersifat khas. Ia seorang yang sangat lembut hatinya (ayat 3, terjemahan NIV: rendah hati). Acuan kepada musa selaku orang yang lembut hati di muka bumi rupanya merupakan tulisan seorang shoter (pengatur pasukan, bil 11:16), kemungkinan oleh Yosua, yang ditambahkan setelah kematian Musa. Kerendahan hati Musa terletak dalam kepercayaan kepada Allah selaku Tuhan, sehingga ia bebas dari sifat mementingkan diri dari ambisi yang fasik. Ketika ditantang dan diancam, Musa bersandar kepada Allah dan percaya bahwa ia akan menolong dan melindungi dirinya.
Musa tidak meresponi amarah dan ketidak puasan Harun dan Miryam dengan amarah pula. Sebaiknya Allah yang murka tehadap mereka. Dosa Miryam dan Harun ketika mempersoalkan kekuasaan Musa nabiNya. Sebagaimana Yesus adalah perantara perjanjian yang baru (Bil. 12:8), jadi apa yang dikatakan Musa kepada bangsa merupakan Firman Allah yang berwibawa. Sekalipun Miryam dan Harun menjadi pemimpin Israel, mereka tidak berhak meragukan kekuasaan Musa. Tindakan Miryam dan Harun tidak hanya mendatangkan hukuman bagi Miryam, namun bangsa Israel terhenti perjalanannya karena harus menunggu Miryam (ayat 15) ketika telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta (ayat 11) Matthew Henry mengatakan “ketika Allah pergi, yang jahat datang: tidak ada harapan yang baik ketika Allah pergi.” Harun bertobat dan merendah, memohon kelepasan bagi Miryam dari kengerian penyakit Miryam yang memakan dagingnya, karena iapun sadar bahwa iapun memiliki bagian dari dosa tersebut. Dan Musa berseru kepada Tuhan, “Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia,” (ayat 13). Ini adalah syafaat musa yang singkat, terutama dalam bahasa aslinya, namun dua kali ia menyisipkan “na” sebuah partikel permohonan, “Ya Allah, tolonglah sembuhkan dia, tolonglah Allah. “Hanya anugrah khusus Allah yang dapat mengampuni Miryam, tetapi ia harus mengalami hukuman dipermalukan bagi orang-orang yang berbuat salah kepada keluarga atau sesamanya. Hal yang memalukan itu akan megikutinya selama 7 hari(Ul 25:9; Yes 50:6). Lebih-lebih jika kedaulatan Allah yang dicemoohkan! Akhirnya mereka berangkat kepada gurun paran.
Permohonan Musa. Kemuliaan Tuhan segera tampak di kemah pertemuan dan Tuhan berkata berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepadaKu, sekalipun sudah ada mujizat yang Kulakukan ditangah-tengah mereka (Bil 14:11). Bangsa Israel tidak percaya, sekalipun ada tanda mujizat yang kulakukan ditangah-tengah mereka! Semua itu adalah keajaiban yang telah dilakukan Allah di Mesir. Sebab pemberontakan Israel adalah ketidak percayaan yang tumbuh dari kegagalan mereka untuk mengingatkan kesetiaan Allah pada waktu lalu, dan mempercayai-Nya sebagai Tuhan. Mereka berpikir tidak bisa lagi bersandar kepada Tuhan dalam segala keadaan. Sekarang Allah mengancam akan memukul mereka dengan penyakit sampar dan melenyapkan mereka. Sebagai gantinya ia akan menjadikan Musa bangsa yang lebih besar dan lebih kuat daripada mereka. Musa memohon dengan sangat kepada Allah demi kepentingan orang bangsa Israel. Disinilah kita melihat bahwa Musa bersemangat untuk mempertahankan reputasi dan kehornmatan Tuhan daripada keberhasilan dan kehormatannya sendiri.
1. Musa seorang yang rendah hati.
2. Musa tidak mementingkan diri sendiri.
3. Musa bersandar kepada Tuhan.
Apa perbedaan Miryam dan Harun dengan Musa?
1. Suka iri hati.
2. Tidak tunduk dan tidak taat kepada Musa. (ayat 1)
3. Tidak dewasa.
Akibat dari ketidak taatan Miryam dan harun.
1. Miryam kena kusta.
2. Miryam dikucilkan.
3. Miryam tidak menerima janji Tuhan.
Aplikasinya: jangan iri kepada rekan yang mempunyai karunia dan kedudukan yang berbeda. Marilah kita bersikap rendah hati, karena Alkitab memastikan bahwa Allah senang membantu orang yang rendah hati, Maz 22:27. Dan hormatilah dan taatilah pemimpin-pemimpin rohani kita, jangan sampai karena kesalahan kita membuat palayanan mereka jadi terhalang. Maz.51:12.

Tidak ada komentar: